Texas – Teknologi Truk Otonom (Autonomous Trucking) bukan lagi fiksi ilmiah, melainkan kenyataan yang berkembang pesat di koridor logistik utama di Amerika Utara dan Tiongkok. Truk self-driving Level 4, yang mampu mengemudi sepenuhnya tanpa intervensi manusia di jalan raya yang telah dipetakan, menjanjikan revolusi efisiensi yang akan mengubah industri logistik, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan pekerjaan driver truk jarak jauh.
Tujuan utama dari truk otonom adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Truk otonom dapat beroperasi 24 jam sehari (hanya perlu berhenti untuk pengisian bahan bakar/daya dan pemeliharaan) tanpa melanggar batasan jam kerja pengemudi manusia. Ini berarti pengiriman barang dapat dilakukan lebih cepat dan lebih andal, mengurangi waktu tunggu dan biaya tenaga kerja, yang merupakan pengeluaran terbesar dalam logistik darat. Perusahaan startup seperti TuSimple dan Aurora telah sukses menguji coba rute komersial otonom.
Namun, implementasi teknologi ini diperkirakan akan menciptakan pergeseran peran driver truk, bukan penghilangan total. Model yang paling mungkin diterapkan adalah “transfer hub”: driver manusia akan mengangkut kargo dari pusat kota ke transfer hub di pinggiran, di mana truk otonom akan mengambil alih untuk perjalanan jarak jauh di jalan raya (rute yang lebih mudah diprediksi). Di tujuan akhir, driver manusia lain akan mengambil alih lagi untuk menavigasi jalan-jalan kota yang kompleks. Ini menciptakan pekerjaan baru sebagai pengawas fleet otonom dan teknisi hub.
Tantangan regulasi dan persepsi publik tetap menjadi hambatan utama. Pemerintah negara bagian dan federal masih berjuang untuk membuat standar keselamatan yang seragam dan menetapkan pertanggungjawaban hukum jika terjadi kecelakaan. Selain itu, ketakutan masyarakat terhadap truk besar yang melaju tanpa driver masih perlu diatasi melalui rekam jejak keselamatan yang tak tertandingi, yang didukung oleh sensor lidar, radar, dan AI yang berlebihan.
Dampak sosial ekonomi dari truk otonom sangat besar. Pengemudi truk adalah salah satu profesi yang paling umum di banyak negara, dan otomatisasi akan mendesak kebutuhan akan program reskilling dan pelatihan ulang skala besar. Revolusi logistik ini tidak hanya tentang mengganti pengemudi dengan software; ini tentang menciptakan kembali infrastruktur transportasi global di mana barang bergerak lebih efisien, sekaligus menghadapi tantangan transisi tenaga kerja yang tak terhindarkan.

